Aralia School

ARALIA SCHOOL

Sekolah triligual unggulan dan membimbing siswa menjadi remaja yang cerdas, sehat, bermoral baik dan siap menjadi warna dunia melalui pendidikan yang terjangkau.

INFO Lebih Lanjut

ARALIA SCHOOL

Sekolah Favorit di Kota Harapan Indah.

METODE

Pendekatan tematik dan terintegrasi
Eksplorasi dan proses berorientasi
Penekanan pada partisipasi siswa.

KURIKULUM

Perpaduan kurikulum dari dalam dan luar negeri (USA dan Singapore)
Buku Pelajaran / pegangan siswa dari dalam dan luar negeri.

Mau tahu lebih detail?

Segera hubungi kami

INFO TERBARU

VISI & MISI KAMI

VISI

Visi kami menjadi sekolah triligual unggulan dan membimbing siswa menjadi remaja yang cerdas, sehat, bermoral baik dan siap menjadi warna dunia melalui pendidikan yang terjangkau..

MISI

Misi kami ...
Memberikan pendidikan yang mencerdaskan dan menghargai keunikan setiap siswa
Memperhatikan dan membimbing individu siswa, baik jasmani maupun rohani
Menumbuh kembangkan kedisiplinan, toleransi, kecerdasan emosi, kemampuan bekerjasama, kepekaan sosial dan kemampuan beradaptasi di berbagai lingkungan
Mendorong tumbuhnya kemampuan berkomunikasi baik lisan dan tulisan dalam mempersiapkan diri siswa menghadapi tantangan global
Mengupayakan agar pendidikan yang diselenggarakan dapat terjangkau bagi orang tua siswa dalam lingkungan terdekat.

KEGIATAN

Lihat Lainnya

ARTIKEL

Lihat Lainnya

BELAJAR DI RUMAH

Aneka kegiatan Belajar mengajar di Aralia School Kota Harapan Indah.

Part 1

Part 2

Part 3

Part 4

Part 5

Part 6

Menumbuhkan Kemandirian pada Balita


Ketika anak Anda baru lahir, dia sama sekali tidak menyadari bahwa Anda dan dia adalah dua makhluk yang terpisah. Seiring waktu, dia mengembangkan berbagai keterampilan fisik, mental, dan emosional sehingga lebih percaya diri dan mulai memahami bahwa dia adalah pribadi yang berdiri sendiri. Tentu saja, hal itu juga berarti dia semakin ingin melakukan hal-hal dengan caranya sendiri.
Individualitas dan kemandirian

Pengertian anak mengenai individualitas membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang. Sekitar usia 6 atau 7 bulan, dia mulai menyadari bahwa dirinya terpisah dari Anda dan bahwa Anda bisa meninggalkannya sendirian. Meskipun demikian, kecemasannya sering muncul ketika harus berpisah. Tahap ini dapat berlangsung sampai dengan tahun kedua anak Anda. Begitu dia menjadi lebih sosial dan lebih percaya diri bahwa Anda pada akhirnya akan kembali kepadanya setelah meninggalkan dia di tempat penitipan anak atau dengan pengasuh, dia akan dapat bergerak maju dan membentuk identitas dan kemandiriannya sendiri.
Mengembangkan kemandirian

Anda dapat mendorong anak Anda untuk lebih mandiri dengan melakukan hal-hal berikut: 
Terimalah beberapa perilakunya. Pembangkangan dan ketidakpatuhan untuk memenuhi permintaan Anda adalah bagian normal dari pertumbuhan balita Anda untuk menjadi seorang individu. 
Ikuti keinginan anak Anda. Jika dia bersikukuh ingin melakukan sesuatu dengan caranya sendiri, biarkan dia melakukannya sejauh hal itu masuk akal. 
Gunakan pengalih perhatian. Anda mungkin merasa kesulitan untuk mendapatkan ketaatan anak Anda terhadap perintah tanpa pengalih perhatian. Jadi, gunakan taktik pengalihan perhatian atau izinkan dia untuk membuat pilihan dan menawarkan dia beberapa kebebasan dan pilihan. 
Hindari memerintah dan mengultimatum. Bimbing dan arahkan dia, bukannya mengancam dan memerintah. 

Pada banyak kesempatan anak Anda mungkin melakukan kebalikan dari apa yang Anda inginkan. Dia mungkin lari ketika Anda mencoba untuk mengenakan pakaiannya karena tidak bisa menahan diri untuk segera bermain. Dia juga mungkin tampak membenci hampir semua bentuk kontrol Anda. Dia ingin berpakaian sendiri dan makan sendiri. Semua perilaku menentang tersebut adalah normal, sebagai bagian dari proses kemandiriannya, bahkan jika hal itu terasa menjengkelkan bagi Anda.

sumber :majalahkesehatan.com

Gejala Anak Alergi Kacang



Di balik segudang keunggulan dan khasiat yang dimiliki, ada sedikit warning yang perlu diwaspadai jika akan mengonsumsi kacang kacangan, yaitu bisa menimbulkan reaksi alergi. Tentu saja, tingkatan reaksi alergi tidak akan sama untuk setiap orang. Dan, gejalanya mulai dari ringan hingga berat, serta mulai dari gatal-gatal, bersin sampai kulit merah dan bibir bengkak hingga anafilaksik (pembengkakkan mulut, bibir dan tenggorokan serta penurunan tekanan darah yang mengakibatkan kesulitan bernafas dan kehilangan kesadaran yang mengancam jiwa). Jenis kacang yang paling umum menyebabkan alergi adalah kacang tanah.



Tip menghindari terjadinya alergi bagi penderita alergi kacang:
1. Ingin mengonsumsi makanan kemasan? Perhatikan betul daftar komposisi bahan bahannya. Periksalah apakah ada kacang ataupun minyak kacang dalam komposisinya.

2. Bahan protein nabati terhidrolisis mungkin mengandung kacang tanah.Jadi, hindari makanan yang menuliskan bahan tersebut pada kemasannya.

3. Konsumsi vitamin C bisa meningkatkan kekebalan tubuh sehingga akan mengurangi terjadinya reaksi alergi.

sumber : parenting.co.id

Manfaat Sarapan Untuk Prestasi Anak



Sarapan bagi anak ternyata mempengaruhi prestasi belajar anak di sekolah menurut Ronald E. Kleinman, M.D., dokter spesialis gastroenterologi anak serta pakar nutrisi yang mengajar di Harvard University, Amerika.



“Secara rata-rata, anak yang tidak pernah sarapan memiliki daya pikir dan kemampuan mengingat yang lebih rendah dibandingkan mereka yang makan setiap pagi,” ujar dr. Kleinman.

Sejumlah studi membuktikan pernyataan tersebut. Di Inggris, pernah dilakukan serangkaian penelitian terhadap 600 orang murid mengenai pengaruh kebiasaan sarapan dan performa anak di sekolah. Hasilnya, dibandingkan rekannya yang terbiasa menyantap sarapan, anak-anak yang tidak pernah makan pagi ternyata lebih sulit berkonsentrasi, lambat menanggapi, dan memiliki perhatian amat rendah terhadap pelajaran. Gerak-gerik mereka juga lebih lamban dan cenderung lekas tersinggung.

Itu sebabnya, di Amerika diadakan program Makan Pagi di Sekolah (School Breakfast Program) bagi anak-anak sekolah dasar yang datang dari keluarga berpenghasilan rendah. Sejak program tersebut dimulai pada tahun 1996, menurut Dr. Keith Ayoob, asisten profesor di bidang pendidikan dari Albert Enstein College of Medicine, New York, terlihat peningkatan kualitas para siswa dari sisi akademis. “Perut kosong memang bukan kondisi ideal untuk proses belajar,” kata Dr. Ayoob.

Rutinitas sarapan berperan pula menghindari risiko obesitas pada anak-anak. Menurut dr. Sri Nasar, anak yang tidak sarapan cenderung merasa kelaparan sepanjang hari, lalu makan dalam porsi besar pada jadwal makan siang dan malam. “Juga, mereka cenderung lebih banyak mengemil makanan yang tidak sehat, seperti permen, cokelat, dan gorengan, untuk mengatasi rasa lapar. Jika nafsu makan tidak terkendali, risiko obesitas amat mungkin terjadi,” ujarnya.

sumber : parenting.co.id