Batuk Lama (Kronis) pada Anak

Batuk Lama (Kronis) pada Anak

Oleh: dr Sony Prabowo, Sp.A'IMG_2500' photo (c) 2009, Aaron Goodman - license: http://creativecommons.org/licenses/by-nd/2.0/
Batuk pada anak dapat disebabkan berbagai penyebab yang terdapat di sepanjang  saluran napas, mulai hidung sampai paru-paru.
Batuk kronis (berlangsung lama) pada anak didefinisikan sebagai batuk setiap hari yang berlangsung selama lebih dari 3 minggu. Bila terdapat batuk lebih dari 3 minggu, maka perlu berkonsultasi dengan dokter dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Penyebab

Sering terjadi :
  • Infeksi, antara lain disebabkan oleh : respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus,Mycoplasma pneumoniaechlamydial pneumonia, batuk rejan (pertussis) dantuberculosis (TBC) paru.
  • Asma.
  • Postnasal drip syndrome, antara lain : Rhinitis dan Sinusitis
  • Faktor lingkungan : asap rokok, debu, gas yang berbahaya bagi tubuh.
  • Gastro-esophageal reflux.
Jarang terjadi :
  • Benda asing di saluran napas.
  • Cystic fibrosis.
  • Gangguan system kekebalan tubuh
  • Kelainan kongenital (sejak lahir), contoh : tracheo esophageal fistula,tracheomalacia.
  • Ciliary dyskinesia.
  • Batuk psikogenik, biasanya batuknya tampak tidak lazim, mirip seperti suara klakson, menurun bahkan hilang saat tidur atau sedang berkonsentrasi melakukan aktivitas tertentu.

Petunjuk terhadap penyebab tertentu dari batuk

Waktu Permulaan
  • Timbul sejak baru lahir – pertimbangkan kelainan kongenital, aspirasi(masuknya susu/cairan lain ke paru-paru), infeksi paru, Cystic Fibrosis.
  • Timbul tiba-tiba (akut) – pertimbangkan benda asing di saluran napas.
Penyakit Umum
  • Anak tampak sehat, tidak ada gejala lain – pertimbangkan batuk nonspesifik, bronchitis virus berulang, batuk psikogenik, batuk karena kebiasaan (batuk kering berulang yang hilang saat tidur).
  • Anak tampak sakit atau menderita radang paru berulang – pertimbangkan kemungkinan tuberculosis (TBC) paru, benda asing di saluran napas, Cystic Fibrosis, gangguan kekebalan tubuh, bronchitis menetap, aspirasi berulang.
Jenis batuk
  • Disertai wheezing (mengi) atau sesak napas – pertimbangkan asma, benda asing pada saluran napas, aspirasi paru berulang, penyakit jantung, penekanan pada saluran napas, tracheobronchomalacia, bronchiolitis (infeksi pada saluran napas kecil di paru-paru).
  • Disertai sesak napas dan restriksi paru :  interstitial lung disease.
  • Batuk terjadi tiba-tiba dan terus menerus diikuti dengan tarik napas yang panjang :  batuk rejan
  • Batuk kering, suara parau, seperti suara anjing menyalak atau klakson, terdengar tidak lazim : pertimbangkan iritasi/peradangan pada trachea atau glottis (saluran napas di daerah tenggorokan) atau penyebab psikogenik.
  • Batuk yang terdengar berdahak (anak-anak biasanya tidak dapat mengeluarkan dahak tetapi cenderung menelannya) – pertimbangkan bronchiectasis atau infeksi paru lainnya, eg cystic fibrosis.
  • Batuk membandel dan bertambah parah – perimbangkan benda asing di saluran napas, pengempisan pada lobus paru-paru, tuberculosis (TBC), tumor di paru-paru yang berkembang cepat.
  • Batuk berdarah – pertimbangkan pneumonia (infeksi paru-paru), abses paru (nanah di paru-paru), bronchiectasistuberculosis (TBC), hipertensi pulmoner.
Pencetus
  • Batuk yang dipicu saat olahraga / aktivitas fisik, gembira berlebihan, udara dingin, terjadi saat malam, perubahan lingkungan – pertimbangkan asma.
  • Batuk saat makan/minum/menelan : aspirasi berulang.
  • Batuk saat berbaring : postnasal drip (sinusitis, rhinitis), gastro-eesophageal reflux.
  • Batuk saat diperhatikan orang lain : psikogenik.
  • Batuk yang dipicu oleh obat golongan ACE inhibitor. 

Tanda Bahaya

Bila batuk pada anak disertai dengan tanda-tanda berikut ini, maka harus segera berkonsultasi dengan dokter.
  • Batuk mulai sejak bayi baru lahir.
  • Mulai tiba-tiba dan berat.
  • Sesak napas
  • Batuk darah.
  • Batuk tiap saat minum/makan, sulit menelan, disertai muntah hebat.
  • Batuk berdahak yang lama.
  • Keringat dingin saat malam, berat badan turun, nafsu makan berkurang.
  • Batuk berkepanjangan dan semakin memburuk.
  • Riwayat keluarga dengan penyakit paru yang berat.

Penanganan

  • Disesuaikan dengan diagnosis penyakit secara spesifik. Sejauh mungkin pengobatan disesuaikan dengan penyebab penyakitnya.
  • Pada anak yang terlihat sehat dan tidak ada tanda bahaya seperti tersebut di atas, perlu ditunda pemeriksaan yang invasif.
  • Jauhkan kondisi lingkungan yang dapat menyebabkan batuk, misal : asap rokok, debu dsb
  • Obat untuk menekan batuk (golongan antitussive) sebaiknya dihindari diberikan pada anak-anak.